Pertama Kali Lihat Adat Pernikahan Palembang

Beberapa waktu lalu, kami sekeluarga berkunjung ke tempat saudara sepupu istri di Palembang. Sebenarnya tidak hanya sekeluarga, melainkan ada beberapa keluarga yang melancong ke kota pempek. Tapi, saya dan istri memutuskan untuk berangkat sendiri beserta anak-anak.

Meskipun sepupu kami tinggal di Palembang, ini kali pertama keluarga kami bersilaturahmi. Mumpung ada momen pernikahan, kami menyempatkan diri. Sudah rahasia umum lah ya, kalau alasan susah cari waktu untuk bersilaturahmi bersama keluarga adalah faktor utamanya, hehe.

Pertama Kali Melancong Jauh Bawa Anak

Perjalanan itu juga menjadi yang paling berkesan karena saya melakukan safar beserta anak-anak. Pengalaman pertama melancong jauh menjadikan saya harus mempersiapkannya dengan matang. Dari sisi kondisi fisik dan psikis anak hingga perbekalan.

Oleh karenanya beberapa bulan sebelum keberangkatan, saya sudah mulai mengajarkan pada anak-anak untuk berani menghadapi hal baru dan melelahkan. Ya, maklum lah anak-anak masih kecil semua. Anak pertama baru 30 bulan lebih, sedangkan yang kedua baru 14 bulanan.

Pemilihan transportasi menuju kesana pun kami siapkan yang paling kecil resiko anak rewel. Sebenarnya ada 3 opsi alat transportasi menuju Palembang.

Opsi pertama naik pesawat, sebab memangkas waktu yang relatif cepat di banding lainnya. Tetapi konsekuensinya harus gonta-ganti transportasi sampai tempat tujuan.

Opsi kedua naik mobil, dengan alasan bisa berhenti kapanpun semau kita, terutama saat si kecil mulai rewel. Konsekuensinya harus nyetir sendiri selama belasan jam (sudah membayangkan betapa pegelnya). Selain itu, kondisi jalan juga belum pernah saya ketahui sebelumnya.

Opsi kedua naik bis, sebab tak perlu gonta-ganti alat transportasi, tinggal tidur langsung sampai. Tapi tentu saja tidak bisa berhenti sendiri saat anak rewel, gak enak juga kan dengan penumpang lain.

Dengan berbagai pertimbangan maka opsi pertama saya ambil. Naik pesawat pun sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan. Kami harus naik kereta api terlebih dahulu ke Jakarta lalu dari Jakarta baru naik pesawat ke Palembang. Secara matematis waktu yang ditempuh paling cepat, kurang lebih 7-8 jam saja.

Kebetulan juga, anak-anak saya waktu itu belum pernah naik kereta maupun pesawat. Sementara dia takut akan benda-benda besar seperti excavator dan sejenisnya. Bisa dibayangkan apa yang terjadi ketika masuk bandara dan melihat pesawat besar 😀

Tips Ajak Anak Naik Pesawat Pertama Kali

Dengan persiapan yang matang, alhamdulillah pada hari H tidak terjadi masalah, terutama saat naik pesawat. Padahal saya dan istri sempat ketar-ketir. Bagi Anda yang akan membawa anak pertama kali naik pesawat, mungkin beberapa tips ini bisa bermanfaat:

bandara soekarno hatta terminal 3

1. Berikan pengetahuan tentang pesawat

Ini saya lakukan sejak memutuskan untuk naik pesawat saat bepergian jauh, kurang lebih 3 bulan sebelumnya. Saya selalu memberikan pengetahuan tentang pesawat kepadanya. Tidak lain untuk membesarkan hatinya agar berani dengan hal baru. Mungkin step ini tidak berlaku buat anak Anda yang pemberani.

2. Pilih pesawat yang ada entertainment system

Yang paling simpel, ada layarnya di depan bangku kita. Jadi anak-anak bisa teralihkan konsentrasinya dengan ‘mainan’ di depannya. Untuk memilih pesawat dan membeli tiket pesawat Anda bisa gunakan aplikasi seperti pegipegi.

Bagi yang belum tahu, pegipegi adalah aplikasi booking tiket pesawat online yang bisa dengan mudah Anda download di Google Play Store maupun Apple Store. Nah, kebetulan untuk Anda yang baca ini setelah tanggal 12 Agustus 2019, ada promo potongan harga tiket pesawat hingga Rp 500.000 lho!

Langsung saja, download dan cari tiket untuk perjalanan kapanpun jika mau dapat diskonnya sebelum promo berakhir.

3. Bawa mainan dan makanan kesukaannya

Anak-anak memang gampang bosan dan gampang lapar. Oleh karenanya, sebagai jaga-jaga saat bosan bermain layar di depannya, kita bisa memberikan mainan kesukaannya. Tentu yang tidak memberatkan dan merepotkan untuk di bawa.

Mudah-mudahan tips ini bermanfaat bagi Anda yang mengajak putra-putrinya traveling dengan pesawat.

Adat Pernikahan Palembang

Saya memang baru pertama kali itu melihat adat pernikahan Palembang. Jadi pengalaman perjalanan kesana memang benar-benar dobel berkesan, semuanya serba pertama kali, hehe.

pernikahan adat palembang

Biasanya hanya adat pernikahan Jawa yang saya saksikan, ini adat pernikahan suku lain di Indonesia. Awalnya saya melihat tidak ada bedanya, hanya pakaian adat yang dikenakan saja berbeda. Namun, setelah beberapa lama berjalan acaranya, ternyata keluar anak-anak dengan pakaian adat yang menari di depan mempelai.

Saya tidak mengerti satupun tariannya, tapi kata orang situ, mereka membawakan tarian adat yang biasa ada di acara pernikahan. Usai semua rangkaian acara pernikahan tinggal santai. Tak lupa mencicipi makanan khas sana, Pempek.

Malamnya kami mengunjungi ikon kota Palembang, Jembatan Ampera. Kata saudara kami, jembatan ampera cantik saat dilihat malam hari. Rasanya cukup puas selama beberapa hari tinggal di Palembang. Sayangnya foto-foto kenangan itu ada di memori hp yang rusak 🙁

Sempat juga mengunjungi stadion kebanggaan wong kito galo, Jakabaring Sport Center. Dan menikmati pemandangan danaunya sembari duduk duduk di bawah pohon rindang bersama semilir angin meniup lembut. Sungguh pengalaman tak terlupakan, suatu saat nanti mudah-mudahan ada kesempatan lagi kesana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.