Betapa nikmatnya mempunyai panca indera yang lengkap dan masih berfungsi normal. Sebaliknya betapa menderitanya orang yang mempunyai gangguan pada salah satu panca inderanya, misalnya pendengaran. Seorang yang mengalami gangguan pendengaran akan mengalami kesulitan dalam menerima informasi apapun.
Menyadari betapa pentingnya indera pendengaran dalam kehidupan manusia, para ahli sejak dulu berusaha untuk menciptakan alat bantu dengar. Alat bantu dengar berfungsi agar orang yang mengalami gangguan pada pendengarannya tetap bisa mendengar.
Asal Usul Alat Bantu Dengar
Alat bantu dengar sebenarnya sudah mulai ada sejak lama, bahkan sejak ratusan tahun sebelum masehi. Berikut perkembangan terciptanya alat bantu dengar dari masa ke masa.
Tahun 550 SM
Dalam buku sastra klasik Yunani Illiad, seorang ilmuan bernama Homer berusaha menciptakan alat bantu dengar. Bentuknya seperti terompet satu sisi berlubang besar dan sisi lainnya berlubang kecil. Lubang kecil ditempelkan ke daun telinga. Rancangan awal alat ini sebenarnya untuk mendengar suara dari jarak jauh untuk kepentingan militer.
Tahun 300 SM
Dua abad kemudian alat ini sudah mengalami perubahan bentuk dan bahan pembuatnya. Saat itu orang-orang Yunani kuno menggunakan kulit kerang ke Phoenicia sebagai terompet telinga. Kulit kerang yang sudah kering, lalu dicat sehingga lebih menarik dan bernilai jual.
Tahun 1624
Ilmuan asal Belgia, Jean Leurechon memodifikasi terompet telinga lebih simpel lagi. Bentuknya tidak berbeda jauh hanya saja lebih kecil dan praktis. Beliau mempublikasikan karyanya melalui buku Recreations Mathematiques.
Tahun 1715
Seorang pengrajin asal Inggris kembali memodifikasinya dalam bentuk yang lebih kecil dan bisa dikaitkan dengan daun telinga.
Tahun 1898
Salah satu perusahaan asal Amerika Serikat membuat inovasi baru lebih modern. Dengan menggunakan mikropon karbon membuat pancaran suara lebih peka.
Tahun 1954
Perusahaan dari Eropa dan Amerika kembali memodifikasi alat bantu dengar tersebut semakin kecil sehingga dapat dipasang digagang kacamata.
Tahun 1955
Setahun kemudian para ahli mulai dengan pemakaian sistem digital dan bisa dipasang dalam telinga.
Tahun 1970
Profesor Graeme Clark dan Rod Saunders mulai mempelopori teknik alat bantu dengar dengan implantasi. Alat ini mampu merangsang saraf penerima dengan getaran listrik beberapa menit. Bentuknya kecil bisa masuk ke dalam telinga.
Tahun 1984
Alat bantu dengar berkembang lagi menjadi berbentuk kuping bionik. Bentuknya kecil sehingga bisa masuk ke dalam telinga. Alat ini mampu menolong orang yang sama sekali tuli dan sulit mendengar dalam kondisi parah.
Demikian asal usul alat bantu dengar sejak pertama kali ada. Ternyata sudah ada sejak sebelum masehi Artinya sudah ribuan tahun yang lalu.