Pernahkah Anda mendengar kalimat tersebut?
Pasti tidak asing yaa…
Untaian nasihat ini disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada sahabat kecil beliau, Abdullah bin Abbas. Putra pamannya inilah yang pernah beliau doakan “Ya Allah, pahamkan dia terhadap agama dan ajarilah ia ilmu tafsir”.
Berkat berkah doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini ia menjadi seorang pakar dalam tafsir Alqur’an dan pakar dalam ilmu agam lainnya, hingga beliau digelari “Habrul Ummah” (Ahli Ilmu Umat ini) juga bergelar “Al-Bahru” (Samudera Ilmu) ini dilahirkan tiga tahun menjelang peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan meninggal dunia pada tahun 67 atau 68 hijriyah.
Menurut para ulama, menjaga Allah artinya menjaga batasan-batasanNya, hak-hak, perintah-perintah, serta larangan-laranganNya. Bentuk aplikasinya adalah dengan berkomitmen untuk menjalankan perintah Allah, menjauhi laranganNya, dan tidak melampaui batasan yang dilarang olehNya.
Jika semua itu dikerjakan, maka ia termasuk orang yang menjaga Allah dengan sebaik-baiknya. Pemilik kriteria inilah yang disanjung Allah Ta’ala
هَٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ
“Inilah nikmat yang dijanjikan kepadamu, kepada setiap hamba yang senantiasa bertaubat (kepada Allah) dan menjaga (segala peraturan-peraturanNya).” (QS. Qaf: 32)
Diantara hak-hak Allah yang paling agung yang wajib dijaga oleh seorang hamba adalah memurnikan segala bentuk ibadah hanya kepada Nya, salahsatunya adalah menjaga shalat agar senantiasa tepat pada waktunya dalam kondisi apapun.
Tetap jaga shalat diawal waktu insyaallah Allah akan selalu menjaga dan mencintaimu. Jika Allah sudah menjaga hambanya itu berarti keberkahan selalu menyelimuti orang tersebut. Dan tidak akan terlantar dalam urusan apapun, subhanallah.