
Semua orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh dewasa secara normal. Selain normal, para orang tua juga ingin anaknya sehat selalu. Tapi hidup ini penuh liku, terkadang ada kalanya si kecil juga bisa sakit. Mulai dari sakit ringan hingga yang berat. Semoga kita dijauhkan dari cobaan seperti itu.
Nah, salah satu penyakit yang bisa terjadi pada anak anak adalah epilepsi. Sebenarnya apa penyebab penyakit epilepsi pada anak dan apakah penyakit ini menular?
Apa itu Epilepsi
Epilepsi sering kita sebut dengan penyakit ayan. Sebenarnya secara medis epilepsi merupakan penyakit yang disebabkan gangguan syaraf pada otak yang menjadikan seseorang kejang bahkan hingga pingsan.
Gangguan syaraf pada otak itu juga ada banyak kemungkinan, diantaranya memang kelainan pada otak, gangguan keseimbangan zat kimia pada otak hingga penyebab lain.

Berdasarkan data dari organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa pada tahun 2018 terdapat 50 juta penduduk dunia terserang epilepsi. Penyakit ini juga tak mengenal usia, bisa terjadi pada anak maupun orang tua. Sehingga epilepsi termasuk salah satu gangguan syaraf paling banyak terjadi.
Penyebab Epilepsi pada Anak
Penyebab epilepsi pada anak maupun orang dewasa kurang lebih sama. Karena ini merupakan gangguan dari sistem saraf pusat di otak maka kemungkinannya ada yang memang kelainan atau akibat lain.
Yang jelas, perlu kita pahami bahwa epilepsi tidak selalu didahului dengan demam tinggi. Anak yang sedang demam belum tentu dia terkena epilepsi. Oleh karenanya yang paling tepat konsultasikan ke dokter terdekat.
Epilepsi tidak bisa disembuhkan?
Wallahu a’lam, semua penyakit ada obatnya kecuali kematian. Secara medis, obat-obatan untuk penderita epilepsi biasanya bersifat mengelola gejala yang terjadi saat terjadi kejang.
Obat epilepsi tersebut diantaranya Phenytoin, Carbamazepine, Valproate, Valproic acid, Ethosuximide dan masih banyak lagi. Obat-obat tersebut diberikan sesuai dengan tipe penyakit epilepsi yang diderita.
Efek samping ketika seseorang mengkonsumsinya bisa berakibat pusing, mual, pandangan kabur, ruam dan sebagainya. Kondisi kejiwaan juga akan sedikit berpengaruh, misalnya mudah marah dan semisalnya.
Apakah Epilepsi Menular?
Sekali lagi, epilepsi bukan disebabkan karena virus. Bukan pula karena bakteri. Sehingga penyakit ini tidak menular kepada orang lain. Oleh karena itu, kita tidak boleh memicingkan mata saat ada anak terkena epilepsi.
Terlebih jika penderita epilepsi itu merupakan anggota keluarga kita. Justru support dari orang-orang terdekat bisa sangat membantu membuatnya lebih percaya diri.
Tanamkan pada diri anak penderita epilepsi rasa percaya diri. Jelaskan juga cara mengkonsumsi obat saat kambuh. Jelaskan juga apa yang harus dilakukan saat hal itu terjadi di depan umum.
Pertolongan pertama saat Epilepsi pada anak kambuh
Sebelum mengetahui apa yang harus dilakukan, hal terpenting yang wajib adalah TIDAK BOLEH PANIK. Jangan panik, karena pikiran kita jadi tidak terkontrok ketika panik. Setelah itu, kita lakukan langkah-langkah menangani penderita epilepsi:
- Pastikan dalam keadaan aman
Kita bisa memindahkan si penderita epilepsi ke tempat yang lebih aman dan lapang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Termasuk jauhkan dari benda-benda tajam dan keras seperti perabot rumah tangga.
- Baringkan dan miringkan tubuh si penderita epilepsi
Miringkan tubuhnya ke kanan – kiri, agar cairan yang keluar dari mulutnya bisa tumpah. Fungsinya agar tidak masuk ke dalam pernafasan sehingga bisa menyumbat pernafasan. Jangan diberi air minum atau apapun, sebab bisa menyumbat jalan nafas.Pastikan dia dalam keadaan yang aman.
- Bawa ke IGD jika anak epilepsi tidak bernafas
Jika saat terjadi kejang-kejang anak tersebut tidak bernafas segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan perawatan. Tapi jika masih bernafas dan mulai tenang Anda bisa membuatnya lebih rileks dengan mengatakan bahwa hal itu tidak apa-apa.
Kondisi anak saat kejang dan setelahnya pasti membuatnya ketakutan dan bingung. Tetap motivasi dia agar tenang. Kalau perlu, panggil segera keluarga dari anak tersebut agar bisa menenangkan.
Demikian secara ringkas mengenai pertolongan pada anak yang mengalami sakit epilepsi. Semoga bisa bermanfaat.