Profesor Jepang ini Masuk Islam Karena Zam-Zam

Zam-zam merupakan salah satu keajaiban yang dimiliki oleh umat muslim. Sebab, sebagaimana kita ketahui, air yang keluar sejak zaman nabi Ismail ini tidak habis meskipun diambil jutaan orang dari seluruh penjuru dunia. Masya Allah. Bukan hanya tak pernah habis, air zam-zam juga memiliki keutamaan bagi yang meminumnya.

Sebagaimana tercantum dalam kitab Zaadul Ma’ad karya Ibnul Qayyim rahimahullah, bahwa Rasulullah telah bersabda:

Keunikan dan keutamaan air zam-zam inilah yang menyebabkan banyak orang non muslim beriman, salah satunya adalah Profesor Masaru Emoto dari Jepang.

Siapa Profesor Masaru Emoto?

Beliau adalah seorang peneliti di Hado Institute di Tokyo Jepang. Pria yang lahir pada tanggal 22 Juli 1943 ini sudah sejak lama, tahun 2003 meneliti tentang sifat air. Dalam penelitiannya, ia mengungkapkan bahwa ada hal aneh pada partikel molekul air. Air akan berubah molekulnya tergantung perasaan manusia di sekelilingnya.

Dari air yang diambilnya diberbagai belahan dunia inilah yang menghantarkan Profesor Emoto juga akhirnya meneliti air zam-zam.

Kisah Masuk Islamnya Profesor Jepang karena Air Zam-zam

Dalam sebuah penelitiannya, Masaru Emoto menemukan keanehan pada perubahan molekul air. Sampel air yang digunakan dari Pulau Honshu yang didoakan mengikuti tradisi agama Shinto, lalu didinginkan hingga -5ºc. Melalui mikroskop elektron dan kamera canggih, Emoto menemukan bahwa molekul air tersebut membentuk segi enam yang indah.

Ujicoba lalu dilakukan kembali dengan air yang sama, tapi kali ini dibacakan kalimat “arigato”, yang dalam bahasa Jepang artinya terimakasih. Hasilnya molekul air membentuk keindahan yang sama. Begitu juga ketika diujicoba dengan menempelkan tulisan arigato di botol air tersebut.

Namun, setelah tulisan yang tertempel di botol diganti dengan kata “syaitan”, molekul air berubah menjadi lebih buruk. Begitupun saat diputarkan musik Symphony Mozart, kristal air berbentuk bunga. Ketika diganti musik heavy metal, kristal air langsung hancur.

Dalam bukunya, “The Hidden Message”, ia menguraikan bahwa air mempunyai sifat dapat merekam pesa seperti kepingan CD, berbentuk pipih tapi bisa menampilkan foto atau video.

Setelah berkeliling dunia, melakukan percobaan seperti itu di Swis, Berlin, Perancis, Palestina, ia diundang ke markas PBB dan menyampaikan hasilnya para bulan Maret 2005.

Lalu, pada saat beliau melakukan seminar yang dihadiri pengunjung non muslim, ia menunjukkan salah satu hasil foto molekul air. Bentuknya begitu indah, kristal yang bercabang-cabang dan berkilauan, lalu ia bertanya kepada peserta seminar.

Tidak ada satupun yang menjawab, semuanya senyap. Lalu ada satu orang yang berdiri, itu molekul air zam-zam, air yang paling mulia. Beliau mengangguk, mengaminkan orang tersebut.

Keutamaan Air Zam-zam dalam Islam

Sebagaimana hadits yang sudah saya salin diatas, bahwa air zam-zam merupakan air yang penuh keutamaan. Siapapun yang meminumnya, maka akan dikabulkan sesuai niat masing-masing. Sebagaimana dikisahkan, dahulu para sahabat Rasulullah hanya meminum air zam-zam selama berhari-hari dan tidak makan. Tapi mereka kuat-kuat, siap berperang kapanpun, masya Allah.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang masih memberi kita hidayah sehingga masih dijalan agama Islam yang lurus ini. Membaca kisah profesor di Jepang yang mualaf ini semoga membuat kita bertambah syukur. Apalagi yang dilahirkan di keluarga muslim.

Silakan share di media sosial, semoga menjadi pelajaran kepada siapapun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.